Aplikasi Digital Cinema berbasis Efek Video Editing
Selamat datang kembali kepada para pembaca kedalam blog saya. Pada kesempatan kali ini saya akan megenalkan aplikasi yang dipakai untuk mengedit atau mereka adegan didalam sebuah film layar lebar. Jadi mari kita simak sama-sama yuk.
Aplikasi ini bernama Adobe After Effect yang membuat aplikasi ini begitu spesial adalah karena banyaknya fitur yang tersedia dan prosesnya yang mudah digunakan.
Apa sih Adobe After Effect itu? Adobe After Effects adalah salah satu
software compositing yang populer dan telah digunakan secara luas dalam
pembuatan video,multimedia,film dan web.After Effects terutama dipakai
dalam penambahan efek khusus seperti efek petir,hujan,salju,ledakan
bom,dan efek khusus lainnya.After Effects telah membantu para praktisi
perfilman Hollywood dalam menghasilkan film-film dengan efek khusus yang
spektakuler.Spawn,Titanic,Deep Rising,The Jackal adalah beberapa judul
film yang telah memanfaatkan potensi After Effects.
Adanya kesamaan interface antara After Effect dengan keluarga Adobe
yang lain seperti PhotoShop memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam
pemakaiannya.Integrasi After Effects bersama dengan
PhotoShop,Illustrator dan Premiere akan menghasilkan karya yang
sebelumnya sulit dibayangkan untuk diwujudkan.Berbagai fitur yang lebih
memudahkan bagi para profesional dalam menghasilkan efek khusus yang
inovatif namun dengan tengat waktu yang terbatas.
Berikut ini beberapa fitur yang terdapat didalam Adobe After Effect :
1. Preset yaitu ukuran yang akan digunakan pada project anda
(kalau anda memilih preset maka akan mempengaruhi “Width And Height”
secara otomatis akan muncul sesuai yang anda pilih) misalnya anda mau
membuat project untuk tune telivisi atau periklanan telivisi maka anda
harus menggunakan (PAL D1/DV Square Pix, 768 x 576), apabila untuk
pembelajaran dapat menggunakan ukuran (Medium, 320 x 240) Pixel Aspect
Ratio gunakan “Square Pixels”.
2. Frame Rate yaitu perhitungan frame per second artinya misalnya
anda menggunakan 30 FPS jadi anda dalam satu detik menggunakan 30
gambar, tapi standar Televisi Indonesia menggunakan 25 FPS. Jepang juga
menggunakan 25 FPS untuk pembuatan film kartun.
3. Resolution yaitu untuk menentukan hasil gambar yang akan
dibuat nantinya, didalamnya terdapat berbagai pilihan diantaranya, Full,
Half, Third, Quarter, dan Custom. Ini juga mempengaruhi besar kecilnya
RAM. Apabila kita menggunakan RAM yang standar misalnya 128 maka kita
dapat memilih resolution “Full” tapi dengan catatan tidak menggunakan
image yang banyak, karena dapat menambah berat ketika pengerjaan.
4. Start Time Code yaitu jika anda mengakses project dengan menulis 0.00.01.00, maka pembuatan project anda akan mulai pada menit ke 1.
5. Duration yaitu untuk menentukan akhir waktu project yang
dikerjakan (perlu diketahui dalam suatu periklanan 1 detik saja adalah
uang maka harus berhati-hati dalam memperhitungkan ini,jika perusahaan
televisi meminta untuk membuatkan project 15 detik maka anda harus
membuatnya tepat 15 detik, tidak boleh lebih atau kurang)
6. Anchor Point yaitu untuk menggeser image tetapi tidak berjalan.
7. Position yaitu untuk menggeser dari arah samping kanan atau kiri atau juga bisa dari atas kebawah.
8. Scala yaitu untuk mengecilkan atau memperbesar image
9. Rotation yaitu untuk membuat image berputar
10. Opacity yaitu untuk mengatur image menjadi transparan
Jendela tool didalam After Effects anatara lain,selection
tool(v),rotation tool(w),orbit camera tool(c), brush tool(ctrl+b),clone
stamp tool(ctrl+b),eraser tool(ctrl+b),pen tool(g),hand tool(h),dan
banyak yang lainnya.
Sumber : https://www.wikipedia.com, https://www.detik.com
Sumber : https://www.wikipedia.com, https://www.detik.com
Komentar
Posting Komentar